Thursday, July 30, 2015

Selay(ang) pand(ang) tent(ang) berdoa

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Berawal dari menonton sebuah video ceramah oleh Ust. Adi Hidayat Lc, MA dengan judul Cara Berdoa Rasulullah SAW Setelah Selesai Shalat Tahajud, saya tertarik untuk mencatat beberapa poin penting yang dapat menjadi bermanfaat bagi saya ataupun orang lain.

Ada 2 dalil yang menjadi dasar artikel ini:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
[Al Baqarah(2) : 186]

"Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku,niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
[Al Ghafir(40) : 60]

Dari kedua ayat tersebut telah gamblang disampaikan, bahwa berdoa merupakan kegiatan yang langsung diisyaratkan oleh Allah SWT. Di video tersebut dijelaskan secara menarik tentang kedua ayat tersebut, sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih dimengerti.

Kemudian, doa itu sendiri selalu berakhir pada sebuah jawaban:
  1. Langsung diberikan apa yang diminta
  2. Ditahan terlebih dahulu sampai kita dirasa pantas menerimanya
  3. Diberikan yang lebih baik diwaktu yang menurut Allah tepat
  4. Ditolak
Untuk yang poin 1 2 3, inilah dasarnya:

"Sesungguhnya Allah  malu bila seorang hamba-Nya membentangkan kedua tangannya untuk memohon kebaikan kepada-Nya lalu ia mengembalikan kedua tangan itu dalam keadaan hampa/gagal."
[HR. Ahmad 5/438]
dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 1757

Untuk yang poin 4, 

Mengapa bisa ditolak?


Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anha berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk (melakukan) perintah yang disampaikan kepada para nabi. Kemudian beliau membaca firman Allah, ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amalan yang shaleh. ’ Dan firman-Nya, ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami anugerahkan kepadamu. ’ Kemudian beliau menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh (lama), tubuhnya diliputi debu lagi kusut, ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabbku, ya Rabbku’. Akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, dan ia diberi makan dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan.”
[HR. Muslim 1051]

Naaaaah, bisa jadi perangkat diri kita ini masih belum pantas meminta kepada Allah Yang Maha Suci sehingga doa apapun yang dipanjatkan akan tertolak. Lalu bagaimana cara mengetahui apakah jawaban doa kita yang ke 2 3 atau 4? والله أعلمُ بالـصـواب. Inilah salah satu kerennya islam. Setiap kemungkinan selalu membawa kebaikkan pada kita dan bisa jadi orang lain.

Kalau kita berfikir bahwa Allah menjawab dengan opsi nomor 2
Maka kita dilatih untuk bersabar

Kalau kita berfikir bahwa Allah menjawab dengan opsi nomor 3
Maka kita dilatih untuk berprasangka baik

Kalau kita berfikir bahwa Allah menjawab dengan opsi nomor 4
Maka kita dilatih untuk membenahi diri

Bahkan kalau Allah menjawab dengan opsi nomor 1
Maka kita dilatih untuk bersyukur dan selalu sadar bahwa semua ini terjadi atas kehendak Allah

So, mari kita semangat berdoa dan beribadah, dan niatkan apapun yang kita lakukan diniatkan untuk beribadah kepada Allah, اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ kita akan menjadi pribadi yang semakin disayang Allah. Semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi manfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

والله أعلمُ بالـصـواب
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ