Monday, June 6, 2016

Memangnya cuma jodoh yang dijemput? Ilmu juga lho!

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan serta melindungi dan membimbing kita dalam setiap rencana dan aktifitas yang kita lakukan. Sebelumnya saya mohon maaf jika ada salah penulisan atau penempatan kata.

Tulisan ini ditujukan tidak lain dan tidak bukan, hanya semata-mata bentuk nyata dalam menunaikan tugas hamba Allah yang ada di surah Al-'Asr ayat 3, sebagai berikut :

"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
[Al-'Asr(103) : 3]

Yup, saling menasihati untuk kebenaran. Sebenernya yang saya lakukan juga bukan menasihati sih, lebih ke arah berbagi apa yang menurut saya benar dengan dasar-dasar yang insyaAllah memadai.

Sesuai dengan judul tulisan ini, tidak hanya jodoh namun ILMU juga sudah selayaknya kita jemput. Saya gunakan kata JEMPUT, karena ILMU itu sudah ada dimana-mana sehingga bukan di-CARI dan juga bukan di-TUNTUT, karena ilmu tidak melakukan kesalahan apa-apa sehingga jangan dituntut. (^_^)

Kenapa sih harus menuntut ILMU? Well, kalau mau dibahas lengkap, sesungguhnya air dilautan tidak akan cukup untuk menjadi tinta dalam mengungkapkannya. Singkat cerita, seperti yang ada pada ayat berikut :

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”
[Al Kahfi(18) : 110]

Ada 2 poin yang bisa kita cermati pada ayat tersebut :
  1. Mengerjakan amal saleh.
  2. Jangan mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.

Maka, dapat kita ambil pelajaran bahwa suatu amal perbuatan (إن شاء الله) akan diterima jika 2 syarat ini terpenuhi, (1) caranya sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan (2) niatnya “hanya” karena Allah SWT.

Sehingga, jika kita melakukan suatu amalan / perbuatan hanya dengan dasar niat karena Allah SWT, ternyata itu belum cukup kawan (jiye sok asik bener ye). Kita juga harus memiliki ilmu yang cukup terkait dengan perbuatan yang kita lakukan sehingga amalan tersebut mendapatkan pahala serta keridhoan Allah SWT.

Seperti yang disampaikan pada hadits berikut :

"Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula".
[HR. Bukhari dan Muslim]

Sekarang, siapa sih yang tidak ingin berbahagia di DUNIA dan AKHIRAT? Hmm ( ^_^) (^_^ ). Jadi mari kita tanamkan semangat untuk MNEJEMPUT ILMU pada pribadi kita sehingga bukan hanya kebahagiaan DUNIA yang kita dapatkan, melainkan juga kebahagiaan di AKHIRAT #آمــين اَللّهُمَّ آمــين. Berhubung sekarang sudah memasuki bulan Ramadhan, mari kita jemput ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan. Mulai dari mana? Terserah kamu, yang penting terus semangat menjemput ilmu, sudah saatnya kita menjadi seseorang yang tidak hanya melakukan sesuatu karena “dari dulu diajarinnya begitu” ada baiknya jika kita tahu landasan-landasan tentang bagaimana / tata-cara suatu ibadah dilakukan.

Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga tulisan singkat ini dapat menginspirasi saya secara pribadi dan para pembaca secara umum. Jika ada yang salah itu datangnya dari saya dan yang benar itu datangnya dari Allah SWT. Saya mohon undur diri, dan sampai berjumpa dikesempatan berikutnya.


والله أعلمُ بالـصـواب
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

-14370901-